Galaunya Hati


Menunggu..
Sesuatu yang sangat menyebalkan bagi ku
Saat ku harus bersabar dan trus bersabar
Menantikan kehadiran dirimu..

Entah sampai kapan aku harus menunggu
Sesuatu yang sangat sulit tuk ku jalani
Hidup dalam kesendirian, sepi tanpa mu
Kadang ku berfikir cari pengganti
Saat kau jauh disana..

Gelisah,,                                                                 
Sesaat saja tiada kabarmu ku curiga
Entah penantian ku tak kan sia-sia
dan berikan suatu jawaban pasti

Entah sampai kapan aku harus bertahan
Saat kau jauh disana rasa cemburu
Merasuk kedalam fikiran ku melayang
Tak tentu aral tentang dirimu
Apa kah sama yang kau rasakan..

Walau raga kita terpisah jauh
namun hati kita slaluh dekat
Bila kau rindu pejamkan matamu
dan rasakan a' a' a' aaku
Kekuaatan cinta kita tak akan pernah rapuh
Terhapus ruang dan waktu
Percayakan kesetiaan ini
Pada ketulusan
a' a' ai Aishiteru...

Saat ku sendiri fikiran melayang terbang
Perasaan resah gelisah
Jalani kenyataan hidup tanpa gairah..

Bahkan segala obsesi dan ambisimu
Akhiri semuannya cukup sampai disini
dan buktikan pengorbanan cinta mu untuk ku
ku mohon kau kembali...

_"Jembatan Kenangan"_Salju_
(dikutip dari note facebook from : Nefa Yulia)

A DAY WITH "pudel"

Complete Name : Pudel Cliliput
Nick Name : Pudel, Piut, Bake
Hobbies : sleep, fight with mom and brother (baca: adu tinju)

Niy si pudel (putih) ma adek (ankus) satu ibu laen ayah hehe..critanye si adek mau tidur bareng ma kak pudel alias bake.. 
  • *Ankus :" kak dah ngantuk niy,kita bobo yuk?? mami kmn yach??
  • *Pudel : Wah..kakak lom ngantuk nih..kyknya mami lagi ngobrol ma kodok deh,tadi pas lg d'emperan kakak liat mami.. 



Inilah keluarga na pudel, tampa ayah alna ayah pudel and ankus lagi merantau ke rumah tetangga.Ibu "ubel" dah tidur nyenyak tuh kayaknya hehe..SEdikit info,ke tiga mahluk pada gambar samping kalau tidur mesti bertiga,jika salah satu gag ngumpul pada tempat yang telah disetujui (baca : karpet hijau atau sofa) maka sang ibu "ubel" akan segera mencari anggota yang belum ngumpul untuk tidur bersama (kasih ibu sepanjang masa) hehehhehe...kalau dah ngumpul semua baru pada doa daaaaaaannnn tiduuuuuuuuuuurrrrr......

Perkenalkan, gambar disamping adalah kichi em..bagian dari keluarga ibu ubel namun statusnya sebagai anak angkat brati adek angkatnya pudel alias bake,heemm..untung tak dapat diraih malang tak dapat di tolak, baru seminggu kichi di angkat jadi anak angkatnya ibu ubel (saudara angkat pudel and ankus), minggu kedua kichi sakit hingga meninggal, padahal sudah diberi obat dengan dosis yang di hitung menggunakan dosis tikus (hasil praktikum farmakologi hehehe) namun hasilnya yah..kichi tetap meninggal..sehari setelah kichi meninggal keluarga angkatnya sedih bukan kepalang,ibu ubel, ankus dan kichi pun tidur masing-masing pada tempat yang terpisah.

Niy aku (pudel) lagi menyendiri menikmati sore di berugak..masih sedih akibat di tinggal adek angkat yang lumayan manis kayak si kichi,,mana warna bulunya putih sama kayak aku lagi,,hiks..hiks...trus ibu ubel dah dua hari kerjaannya murung terus..ankus juga tuh. sama2 murung. Disampingku dah tersedia asbak rokok niy,biasanya kalau lagi stress aku liat orang-orang suka ngerokok sambil manyun...ikutan ah...hehhehehehehe..

Niy aku lagi bobo ciang denga sentausa..tadinya ibu ubel ama ankus tidur bareng tapi ankus and ibu ubel udah duluan bangun,tinggal aku yang masih betah ma niy bantal

Malaikat kecilku, ajarkan aku sebuah kasih


Assalamu'alaikum sahabat2ku.. ^_^
Istriku berkata kepada aku yang sedang baca koran, “Berapa lama lagi kamu baca koran itu? Tolong kamu ke sini dan bantu anak perempuanmu tersayang untuk makan.” Aku taruh koran dan melihat anak perempuanku satu2nya, namanya Sindu, tampak ketakutan air matanya mengalir. Di depannya ada semangkuk nasi berisi nasi susu asam/yogurt (nasi khas India = curd rice).

Sindu anak yang manis dan termasuk pintar dalam usianya yang baru 8 tahun. Dia sangat tidak suka makan curd rice ini. Ibu dan istriku masih kuno, mereka percaya sekali kalau makan curd rice ada “cooling effect”. Aku mengambil mangkok dan berkata: “Sindu sayang, demi ayah, maukah kamu makan beberapa sendok curd rice ini? Kalau tidak, nanti ibumu akan teriak2 sama ayah.” Aku bisa merasakan istriku cemberut dibelakang punggungku.

Tangis Sindu mereda dan ia menghapus air mata dengan tangannya dan berkata: “Boleh ayah akan aku makan curd rice ini tidak hanya beberapa sendok, tapi semuanya akan aku habiskan, tapi aku akan minta…” agak ragu2 sejenak… “….akan minta sesuatu sama ayah bila habis semua nasinya. Apakah ayah mau berjanji memenuhi permintaanku? ”

Aku menjawab: “Oh, pasti sayang”. Sindu: “Betul ayah?” “Yah pasti..” sambil menggenggam tangan anakku yang kemerah mudaan dan lembut sebagai tanda setuju.
Sindu juga mendesak ibunya untuk janji hal yang sama, istriku menepuk tangan. Sindu yang merengek sambil berkata tanpa emosi, “janji” kata istriku. Aku sedikit khawatir dan berkata: “Sindu, jangan minta komputer atau barang2 lain yang mahal yah, karena ayah saat ini tidak punya uang.” Sindu: “Jangan khawatir, Sindu tidak minta barang2 mahal kok.”

Kemudian Sindu dengan perlahan-lahan dan kelihatannya sangat menderita, dia bertekad menghabiskan semua nasi susu asam itu. Dalam hatiku aku marah sama istri dan ibuku yang memaksa Sindu untuk makan sesuatu yang tidak disukainya.. Setelah Sindu melewati penderitaannya, dia mendekatiku dengan mata penuh harap dan semua perhatian (aku, istriku dan juga ibuku) tertuju kepadanya.

Ternyata Sindu mau kepalanya digundulin pada hari Minggu! Istriku spontan berkata: “Permintaan gila, anak perempuan dibotakin, tidak mungkin!” Juga ibuku menggerutu jangan terjadi dalam keluarga kita, dia terlalu banyak nonton TV. Dan program2 TV itu sudah merusak kebudayaan kita. Aku coba membujuk: “Sindu, kenapa kamu tidak minta hal yang lain kami semua akan sedih melihatmu botak.” Tapi Sindu tetap dengan pilihannya: - “Tidak ada ‘yah, tak ada keinginan lain.” Aku coba memohon kepada Sindu: - “Tolonglah kenapa kamu tidak mencoba untuk mengerti perasaan kami!” Sindu, dengan menangis, berkata: - “Ayah sudah melihat bagaimana menderitanya aku menghabiskan nasi susu asam itu dan ayah sudah berjanji untuk memenuhi permintaan aku.

Kenapa ayah sekarang mau menarik perkataan Ayah sendiri? Bukankah Ayah sudah mengajarkan pelajaran moral, bahwa kita harus memenuhi janji kita terhadap seseorang apapun yang terjadi seperti Raja Harishchandra (raja India jaman dahulu kala) untuk memenuhi janjinya raja real memberikan tahta, kekuasaannya, bahkan nyawa anaknya sendiri.” Sekarang aku memutuskan untuk memenuhi permintaan anakku: - “Janji kita harus ditepati..” Secara serentak istri dan ibuku berkata: - “Apakah aku sudah gila?” Aku: “Tidak, kalau kita menjilat ludah sendiri, dia tidak akan pernah belajar bagaimana menghargai dirinya sendiri. Sindu permintaanmu akan kami penuhi.” Dengan kepala botak, wajah Sindu nampak bundar dan matanya besar dan bagus.

Hari Senin aku mengantarnya ke sekolah, sekilas aku melihat Sindu botak berjalan ke kelasnya dan melambaikan tangan kepadaku sambil tersenyum aku membalas lambaian tangannya. Tiba2 seorang anak laki2 keluar dari mobil sambil berteriak: “Sindu, tolong tunggu saya.” Yang mengejutkanku ternyata kepala anak laki2 itu botak, aku berpikir mungkin “botak” model jaman sekarang. Tanpa memperkenalkan dirinya, seorang wanita keluar dari mobil dan berkata: “Anak anda, Sindu, benar2 hebat. Anak laki2 yang jalan bersama-sama dia sekarang, Harish, adalah anak saya, dia menderita kanker leukemia.” Wanita itu berhenti berkata-kata, sejenak aku melihat air matanya mulai meleleh dipipinya: “Bulan lalu Harish tidak masuk sekolah, karena chemotherapy kepalanya menjadi botak, jadi dia tidak mau pergi ke sekolah takut diejek oleh teman2 sekelasnya. Nah, minggu lalu Sindu datang ke rumah dan berjanji kepada anak saya untuk mengatasi ejekan yang mungkin terjadi. Hanya, saya betul2 tidak menyangka kalau Sindu mau mengorbankan rambutnya yang indah untuk anakku Harish. Tuan dan istri tuan sungguh diberkati Tuhan, mempunyai anak perempuan yang berhati mulia.” Aku berdiri terpaku dan tidak terasa air mataku meleleh. Malaikat kecilku, tolong ajarkanku tentang arti sebuah kasih! (Silahkan kirim comment ke wall group yaa...dan ajak juga teman2 kita untuk bergabung bersama untuk selalu belajar...belajar...dan belajar...:-